KEPEMIMPINAN


                                                               
A. PENDAHULUAN
            Pandangan islam merumuskan tentang kepemimpinana adalah seorang khalifah. Baik kepemimpinan dalam rumah tangga maupun dalam organisasi atau kepala Negara. Dalam prinsip khalifah,manusia diturunkan kedalam bumi untuk memimpin dan memelihara alam semesta ini. Dewasa ini Islam memiliki banyak pandangan atau pendapat mengenai Kepemimpinan. Wacana kepemimpinan yang berkembang ini, di awali setelah Rasulullah SAW wafat. Masyarakat Islam telah terbagi-bagi kedalam banyak kelompok atau golongan. Kelompok-kelompok Islam ini terkadang satu sama lain saling menyalahkan atau bahkan mengkafirkan.Perihal mengenai kepemimpinan dalam Islam merupakan suatu wacana yang selalu menarik untuk didiskusikan. Wacana kepemimpinan dalam Islam ini sudah ada dan berkembang, tepatnya pasca Rasulullah SAW wafat. Wacana kepemimpinan ini timbul karena sudah tidak ada lagi Rasul atau nabi setelah Nabi Muhammad SAW wafat.Dalam firman Allah SWT dikatakan bahwa Al-qur’an itu sudah bersifat final dan tidak dapat diubah-ubah lagi. Sehingga Rasulullah SAW adalah pembawa risalah terakhir dan penyempurna dari risalah-risalah sebelumnya.
Ketika Rasulullah SAW wafat, berdasarkan fakta sejarah dalam Islam, Umat Islam terpecah belah akibat perdebatan mengenai kepemimpinan dalam Islam, khususnya mengenai proses pemilihan pemimpin dalam Islam dan siapa yang berhak atas kepemimpinan Islam. Sejarah mencatat bahwa kepemimpinan Islam setelah Rasulullah SAW wafat dipimpin oleh Abu Bakar, Umar Bin Khattab, Utsman Bin Affan, Ali Bin Abi Thalib, Muawiyah, dan Bani Abbas. Setelah dinasti Abbasyiah kepemimpinan Islam terpecah pecah ke dalam kesultan-kesultanan kecil.
Permasalahan kepemimpinan ini membuat Islam menjadi terfragmentasi dalam kelompok-kelompok, diantaranya yang terbesar adalah adanya kelompok Sunni dan Syiah. Kedua kelompok besar ini memiliki konsep dan pahaman kepemimpinan yang sangat jauh berbeda. Kedua kelompok ini memiliki dalil dan argumentasi yang sama-sama menggunakan sumber Islam yaitu Al-qur’an dan Sunnah.Kedua kelompok ini terkadang saling berseteru satu sama lain, dan juga ada yang sampai mengkafirkan satu sama lain. Kondisi ini sangatlah tidak sehat bagi perkembangan kaum muslimin, harusnya mereka dapat berargumentasi secara rasional dan logis. Sehingga kaum muslim dapat melihat dan menilai apakah proposisi-proposisi yang dikeluarkan merupakan suatu kebenaran atau tidak.
            Pada dasarnya sejarah tak bersih dari peristiwa kelam. Sejarah setiap bangsa, dan pada dasarnya sejarah umat manusia, merupakan himpunan peristiwa menyenangkan dan tidak menyenangkan. Pasti begitu. Allah menciptakan manusia sedemikian sehingga manusia tidak bebas dari dosa. Perbedaan yang terjadi pada sejarah berbagai bangsa, komunitas dan agama terletak pada proporsi peristiwa menyenangkan dan tidak menyenangkan, bukan pada fakta bahwa mereka, hanya memiliki peristiwa menyenangkan saja atau tidak menyenangkan saja. Proses memahami sejarah tidak boleh berlandaskan suka atau tidak suka, dan juga harus siap menerima segala konsekuensi yang timbul setelah kita menelaah sejarah tersebut.
            Urusan kepemimpinan atau imamah dalam Islam merupakan salah satu kewajiban agama di antara kewajiban lainnya, sebab agama tidak mungkin tegak tanpa memiliki pemimpin. Hal ini erat kaitannya dengan fitrah kejadian manusia, di mana setiap pribadi satu dengan yang lainnya saling membutuhkan hingga melahirkan hubungan interaksi di antara mereka dalam kehidupan bermasyarakat atau bernegara.Dalam sebuah hadis disebutkan: “Apabila berangkat dalam perjalanan tiga orang maka hendaklah mengangkat salah seorang dari mereka menjadi pemimpin.” (HR. Abu Dawud).
            Demikianlah, Allah dan Rasul-Nya telah menegaskan betapa pentingnya keberadaan seorang pemimpin dalam suatu urusan. Bahkan disebutkan tiga orang saja yang akan melaksanakan suatu tugas bersama dan untuk tujuan yang sama, hendaklah mengangkat salah satu di antaranya sebagai pemimpin. Dengan adanya seorang pemimpin, bila terjadi suatu perselisihan pendapat yang tidak bisa dipertemukan lagi, maka keputusannya di tangan seorang pemimpin.Di hadis yang lain Rasulullah Saw bersabda:

“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin itu bertanggung jawab atas yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari-Muslim).Hanya, tingkatan kepemimpinan itu saja yang berbeda. Ada yang memimpin dalam lingkup terkecil seperti keluarga hingga yang paling besar seperti negara. Namun, di level mana pun seseorang memimpin, pasti ingin menjadi pemimpin yang sukses dan ditaati.
Pemimpin yang sukses adalah yang mampu memberikan perubahan yang lebih baik kepada yang dipimpinnya. Perubahan yang dimaksud tidak hanya yang bersentuhan dengan perkara duniawi. Justru yang lebih penting adalah perubahan yang berkaitan dengan urusan ukhrawi. Karenanya, hikmah terbesar disyariatkannya kepemimpinan pada dasarnya ialah menjaga kemaslahatan ukhrawi setiap orang.
Islam lalu mengajarkan tentang prinsip-prinsip kepemimpinan yang islami. Paling tidak ada dua hal penting. Pertama, bertakwa kepada Allah Swt. Ketakwaan seorang pemimpin besar sekali manfaatnya dalam mengayomi masyarakat. Kepemimpinan yang dilandasi dengan dasar takwa akan lahir suatu sistem masyarakat yang tidak mengenal diskriminasi di antara mereka, sebab pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya lebih merupakan sebagai pengabdian kepada masyarakat sekaligus dalam rangka beribadah kepada Allah Swt.
Kedua, menjadikan kepemimpinan sebagai amanah. Dalam Islam sesungguhnya kepemimpinan itu adalah amanah dari Allah Swt, sehingga tidak saja harus dipertanggungjawabkan di dunia tetapi juga di akhirat kelak.

Mengingat kepemimpinan itu adalah amanat, maka untuk menduduki jabatan pimpinan haruslah orang yang terpilih dalam suatu forum yang mempunyai kewenangan tunggal dan yang lebih mampu dari yang lainnya, baik dari segi kepribadiannya maupun dari segi kecakapannya. Menurut Islam, sangatlah tidak etis dan tidak bermoral orang yang meminta-minta jabatan atau meminta posisi pimpinan. Rasulullah Saw sangat tidak suka terhadap hal ini, karena pemimpin yang memperoleh posisinya dengan cara semacam itu sangat sulit dipertanggungjawabkan kemungkinan berhasilnya dalam memimpin.
Mencari pemimpin dizaman sekarang ini sangatlah sulit sekali. Karena dizaman ini banyak orang yang terbelenggu dengan sifat duniawi. Mereka memimpin bukan karena atas amanah tetapi karena atas pangkat dan jabatan yang diperolehnya. Jabatan yang telah diperoleh bukan hasil murni dari hati lubuki yang dalam. Tetapi dengan hasil suapan uang yang diberikan kepada masyarakat agar memilih dia sebagai pemimpin. Padahal rasulullah tidak mengajarkan hal-hal yang sedemikian itu. Apakah pantas orang tersebut dijadikan sebagai seorang pemimpin? Dari awal saja sudah melakukan yang namannya suap-menyuap,apalagi ketika sudah menjadi seorang pemimpin,apakah seperti ini pemimpin negara kita?mari kita renungkan untuk hal kepemimpinan di negara kita tercinta ini.
B. PEMBAHASAN
            Kalau kita bertanya tentang seperti apakah pemimpin yang baik itu,kita akan memperoleh begitu banyak yang satu sama lain berebeda. Berbicara tentang kepemimpinan,tidak bisa satu ukuran diterapkan untuk semuanya. Maka dari itu,seorang pemimpin harus mempunyai beberapa syarat,diantaranya adalah:
a.       Berpegang teguh kepada syariat agama islam(Al-Qur’an dan as-sunah)
Allah SWT berfirman dalam QS An-Nisa’:59
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#þqãYtB#uäP (#qãèÏÛr& ©!$# (#qãèÏÛr&ur tAqߧ9$# Í<'ré&ur ͐öDF{$# óOä3ZÏB ( bÎ*sù ÷Läêôãt»uZs? Îû &äóÓx« çnrŠãsù n<Î) «!$# ÉAqߧ9$#ur bÎ) ÷LäêYä. tbqãZÏB÷sè? «!$$Î/ ÏQöquø9$#ur ̍ÅzFy$# 4 y7Ï9ºsŒ ׎öyz ß`|¡ômr&ur ¸xƒÍrù's? ÇÎÒÈ
 Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Di dalam islam seorang pemimpin juga harus taat kepada Allah dan Rasulnya.jika tidak taat kepada allah janganlah jadiakan orang itu sebagai pemimpin kita.
b.      Mempunya jiwa kepemimpinan
Seorang pemimpin harus mempunyai jiwa kepemimpinan yang kuat. Dan harus bisa merasakan atau menghayati ketika menjadi seorang pemimpin. Dengan adanya penghayatan kita terhadap kepemimpinan kita,kita tidak sengaja akan timbul karisma atau wibawa kita.seoarnag pemimpin tidak harus keras yang penting adalah ketegasan.
c.       Bertanggung jawab
Sudah pasti bahwa seorang pemimpin harus bertanggung jawab atas semua bawahanya,dari mulai yang terkecil sampai yang terbesar. Hal yang terkecil biasa dilupakan,tetapi hal yang terkecil itu bisa menjadi hal yang terbesar.
d.      Menyampaikan amanah dan menjaganya
Seorang pemimpin ketika dipil jadi pemimpin bukan suatu hal yang membanggakan,tetapi itu adalah suatu amanah yang diberikan kepada kita(pemimpin)dari rakyatnya untuk melestarikan atau mengembakan suatu kelompok yang ada didalam kepemimpinan tersebut dan itu benar-banar harus dijaga tidak boleh diselewengkan atau dibalik arah(tidak sesuai yang diinginkan rakyatnya)

Sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS An-nisa’:58
* ¨bÎ) ©!$# öNä.ããBù'tƒ br& (#rŠxsè? ÏM»uZ»tBF{$# #n<Î) $ygÎ=÷dr& #sŒÎ)ur OçFôJs3ym tû÷üt/ Ĩ$¨Z9$# br& (#qßJä3øtrB ÉAôyèø9$$Î/ 4 ¨bÎ) ©!$# $­KÏèÏR /ä3ÝàÏètƒ ÿ¾ÏmÎ/ 3 ¨bÎ) ©!$# tb%x. $JèÏÿxœ #ZŽÅÁt/ ÇÎÑÈ  
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.
Dan rasulullah SW bersabda:
“sampaikanlah amanah kepada orang yang memberi amanah kepadamu janganlah kamu megkhianati orang yang mengkhianatimu”(HR.Ahmad)
e.       Sabar
Sabar merupakan tubuh dari seorang pemimpin,karena dengan cobaan yang begitu banyak dari mulai kritik,saran dan lain sebagainya yang di berikan kepada seorang pemimpin. Maka dari itu sabar memang harus dimiliki oleh setiap pemimpin kita. Andai tidak sabar dalam memimpin suatu negara atau organisasi,pasti negara atau organisasi itu hancur.
f.       Mementingkan urusan agama dari pada politik
Banyak orang yang terjebak dalam duniawi. Mereka lebih mementingkan harta benda dari pada agamanya. Mengapa demikian? Banyak calon-calon lurah yang menyuap umtuk menjadi pak lurah,ini saja masih dikalangan kecil apalagi pemilihan presiden yang meliputi banyak warga. Tujuan mereka bukan untuk memajukkan suatu bangsa tetapi mereka lebih mementingkan politik atau gaji tiap bulannya yang banyak,sehingga kadang mereka terlena dan terbujuk rayuan setan,sehingga meninggalkan syariat islam.
g.      Bersikap adil
Keadilan juga menjadi syarat utama untuk menjadi seorang pemimpin. Jika pemimpin kita berat sebelah pasti rakyat yang dipimpin oleh pemimpin itu akan mengadakan kampaye atau demo besar-besaran karena merasa tidak diperhatikan padahal yang lain diperhatikan.
Allah SWT berfirman dalam QS Al-Maidah:8
$pkšr'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#qãYtB#uä (#qçRqä. šúüÏBº§qs% ¬! uä!#ypkà­ ÅÝó¡É)ø9$$Î/ ( Ÿwur öNà6¨ZtB̍ôftƒ ãb$t«oYx© BQöqs% #n?tã žwr& (#qä9Ï÷ès? 4 (#qä9Ïôã$# uqèd Ü>tø%r& 3uqø)­G=Ï9 ( (#qà)¨?$#ur ©!$# 4 žcÎ) ©!$# 7ŽÎ6yz $yJÎ/ šcqè=yJ÷ès? ÇÑÈ  
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kalii kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”
Di dalam kepemimpinan kita juga tak lepas yang namanya wawasan. Wawasan perlu sekali bagi seorang pemimpin. Tanpa adanya wawasan seorang pemimpin tidak bisa mengelola ajudan-ajudanya. Wawasan juga harus diseimbangkan adanya gaya bahasa dan penampilan. Digaya bahasa inilah pemimpin menunjukkan kelebihannya dengan berbicara yang sopan,akurat dan dapat dimengerti oleh rakyatnya, penampilanpun juga menghiasi seorang pemimpin. Jika seorang pemimpin itu berpakaian yang rapi, maka akan terlihat gagah dan berwibawa.

C. Biografi Abu Bakar Ash Shiddiq
Abu Bakar bernama lengkap Abdullah bin Abi Kuhafah At-Tamimi. Nama kecilnya adalah Abdul Ka’bah. Gelar Abu Bakar diberikan Rasulullah karena cepatnya dia masuk Islam (assaabiquunal awwaluun, yakni golongan pertama yang masuk Islam). Sedang Ash Shiddiq yang berarti ‘amat membenarkan’ adalah gelar yang diberikan kepadanya lantaran ia segera membenarkan Rasulullah SAW dalam berbagai peristiwa.
Dari garis kedua orang tua, Usman bin Amir bin Amr bin Sa’ad bin Taim bin Murra bin Ka’ab bin Lu’ayy bin Talib bin Fihr bin Nadr bin Malik (ayah), dan Ummu Khair Salama binti Skhar (suku Quraisy) terlihat, Abu Bakar termasuk dari suku terhormat, yakni suku Taim (ayah) dan Quraisy (ibu). Kedua suku ini banyak melahirkan orang besar.
Sejak kecil, Abu Bakar dikenal sebagai anak yang cerdas, sabar, jujur dan lembut. Ia menjadi sahabat Nabi SAW sejak keduanya masih usia remaja. Karena sifatnya yang mulia itu, ia banyak disenangi dan disegani oleh masyarakat sekitar, juga lawan maupun kawan saat memperjuangkan Islam. Abu Bakar yang juga mahir dalam ilmu hisab itu, dikenal mempunyai kedudukan istimewa di sisi Nabi SAW. Bahkan salah satu putrinya, yakni ‘Aisyah Ra, kemudian dinikahi Rasulullah.
Secara universal, sesungguhnya prototipe Abu Bakar mungkin dapat digolongkan sebagai pejuang Islam yang sejak awal konsisten membela kaum tertindas, tak pandang bulu. Seperti dikutip Jamil Ahmed dalam Seratus Muslim Terkemuka, Abu Bakar tak pernah absen dalam setiap pertempuran menegakkan kebenaran dan menumpas penindasan. Perjuangannya itu semakin berat sejak dirinya dipilih sebagai khalifah, menggantikan Rasulullah yang wafat pada 632 M. Ketika itu, wilayah kekuasaan Islam hampir meliputi seluruh semenanjung Arabia, dan terdiri berbagai suku.
Terpilihnya Abu Bakar yang juga disepakati kalangan sahabat itu dinilai tepat saat negara dalam kondisi tak menentu. Dalam pidato baiat yang dilakukan di Masjid Nabawi, Madinah, Abu Bakar antara lain menyatakan, "Saya telah terpilih menjadipemimpin kamu sekalian meskipun saya bukan orang yang terbaik di antara kalian. Karenaitu, bantulah saya seandainya saya berada di jalan yang benar dan bimbinglah sayaseandainya saya berbuat salah. Kebenaran adalah kepercayaan dan kebohongan adalahpengkhianatan. Orang yang lemah di antara kalian menjadi kuat dalam pandangan sayahingga saya menjamin hak-haknya seandainya Allah menghendaki dan orang yang kuat diantara kalian adalah lemah dalam pandangan saya hingga saya dapat merebut hak daripadanya. Taatilah saya selama saya taat kepada Allah dan Rasul-Nya, dan bila sayamendurhakai Allah dan Rasul-Nya, janganlah ikuti saya".
Sebagai pemimpin, kedermawanan dan solidaritas kemanusiaannya terhadap sesama tak diragukan lagi. Ketika Abu Bakar diangkat menjadi khalifah, kekayaannya mencapai 40.000 dirham, nilai yang sangat besar saat itu. Kekayaan itu seluruhnya didedikasikan bagi perjuangan Islam. Soal ini, sejarawan Kristen Mesir, Jurji Zeidan, punya komentar menarik. Katanya, “Zaman khalifah-khalifah yang alim adalah merupakan keemasan Islam.
Khalifah-khalifah itu terkenal karena kesederhanaan, kejujuran, kealiman, dan keadilannya. Ketika Abu Bakar masuk Islam, ia memiliki 40.000 dirham, jumlah yang sangat besar waktu itu, akan tetapi ia habiskan semua, termasuk uang yang diperolehnya dari perdagangan demi memajukan agama Islam.Ketika wafat, tidaklah ia mempunyai apa-apa kecuali uang satu dinar. Ia biasa jalan kaki ke rumahnya maupun kantornya. Jarang terlihat dia menunggang kuda…”Keikhlasannya yang luar biasa demi kemakmuran rakyat dan agamanya itu, kata Jurji, sampai-sampai menjelang wafatnya, Abu Bakar memerintahkan keluarganya untuk menjual sebidang tanah miliknya dan hasilnya dikembalikan ke masyarakat sebesar jumlah uang yang telah ia ambil dari rakyatnya itu sebagai honorarium, dan selebihnya agar diberikan kepada Baitulmal wat Tamwil, lembaga keuangan negara.
Di medan pertempuran, sang khalifah abu bakar as-sidiq juga mengajarkan bagaimana berperang yang baik. Sepuluh pesan yang kerap disampaikan khalifah yang wafat pada 13 H, dalam usia 63 tahun itu, ketika hendak melepas pasukannya ke medan perang adalah: “Jangan berkhianat, jangan berlebih-lebihan, jangan menipu (berbuat makar), jangan membunuh lawan dengan cara-cara sadis, jangan membunuh anak-anak, lelaki lanjut usia, dan wanita. Juga jangan menebang pohon-pohon kurma yang sedang berbuah, jangan melakukan pembakaran, jangan menyembelih domba, sapi, dan unta kecuali hanya untuk sekadar kebutuhan makan dagingnya. Nanti kalian akan berjumpa dengan orang-orang yang bertapa dalam biara, maka biarkanlah mereka dan jangan mengusiknya.Sosok Abu Bakar yang memang memiliki sifat-sifat yang sama seperti Rasulullah, di antaranya amanah, tablig (menyampaikan), fathanah (cerdas), teguh pendirian dan taat beragama, rendah diri dan selalu mendahulukan kepentingan orang lain.


D. Masalah Terdahulu dengan Masalah Sekarang
            Jasad Tercinta nabi muhammad belum pula dikuburkan. Muslimin masih berkumpul di Aula Bani Tsaqif untuk menentukan siapa pemimpin Umat Islam setelah Sang Nabi kembali kepada rabb-nya. Suasana Madinah begitu tegang dan mencekam. salah langkah akan berakibat fatal bagi Agama dan Daulah yang masih seumur jagung ini. Namun Allah melindungi Umat ini dari perpecahan dini dengan terpilihnya sahabat terdekat Sang Nabi, Abu Bakar sebagai Khalifah setelah beliau.
Menjadi Khalifah bukan tugas yang mudah, permasalahan pelik sedang menanti. Tentara Romawi bersiap untuk menyerang, sedangkan beberapa kabilah Arab ada yang kembali  kepada agama nenek moyang mereka dan ada pula yang menolak membayar zakat harta. hal itu ditambah lagi dengan munculnya para pendusta yang mengaku sebagai nabi. belum lagi, orang - orang munafik yang senantiasa memecahbelah islam dan menanti waktu yang tepat untuk menghancurkan islam dari dalam, menjadi musuh dalam selimut. Namun perlahan, tapi pasti semua masalah itu beliau hadapi dengan tegas dan bijaksana. Beliau mengutus kembali Usamah bin Zaid bin Haritsah untuk memimpin pasukan Islam menghadapi tentara Romawi. begitu pula dengan Kabilah Arab murtad dan membangkang untuk membayar zakat. satu persatu diselesaikan dengan tegas dan bijaksana. ada yang bertaubat dan kembali menjadi muslim, namun banyak pula yang tetap kepada kepercayaan mereka sehingga peperangan pun tak dapat dihindarkan.
Namun masalah yang paling krusial adalah menghadapi Sang Pendusta Musailamah yang mengaku bahwa dia adalah nabi setelah Muhammad SAW. ajakan dan seruan untuk bertaubat tak diindahkan, sehingga Perang Yamamah tak dapat dihindari. meskipun peperangan ini dimenangkan oleh umat islam yang ditandainya dengan tewasnya Sang Nabi Palsu ditangan Wahsy, namun Umat Islam mengalami kerugian sangat besar dengan syahid-nya ratusan penghapal Al-Qur’an. hal ini yang menyebabkan pengumpulan Al-Quran pada satu mushaf atas inisiatif Umar r.a.
Usia pemerintahan Abu Bakar hanya singkat, dua setengah tahun. namun dengan waktu singkat tersebut. beliau berhasil menjaga stabilitas negara dari gangguan Romawi serta menjaga akidah islam dari ajaran - ajaran sesat yang dibawa oleh Musailamah.
Indonesia memiliki masalah yang hampir serupa dengan yang dialami Abu Bakar pada masa pemerintahannya. selain kemiskinan, korupsi serta permainan politik yang terjadi di Indonesia, munculnya nabi palsu beserta ajaran sesatnya semakin menambah suram kehidupan negara yang - katanya - kaya akan sumber daya alam ini. parahnya, semua permasalahan ini berlarut - larut tanpa ada penyelesain yang tegas dari pemerintah. Presiden sibuk dengan isu reshaffle kabinetnya. Anggota DPR yang - katanya - merupakan wakil kita di dewan malah asik sibuk membahas bagaimana bisa membangun Gedung Mewah di atas gubuk - gubuk rakyatnya, di atas penderitaan rakyat yang - katanya lagi  adalah orang - orang yang mereka perjuangkan hak - hak mereka melalui parlemen. Tingkat  kemiskinan semakin hari semakin bertambah. korupsi jalan terus, ditambah lagi dengan adanya aliran NII yang sama seperti terdahulu waktu zaman sahabat. Semoga pemimpin kita yang di indonesia ini dapat menghendel dengan baik dan semoga tidak ada pertumpahan darah secara terang – terangan.
E. Meneladani Sifat Abu Bakar Ash Shiddiq
            sifat – sifat abu bakar sangatlah bisa jadikan sebagai suri tauladan yang baik baik kehidupan kita,diantaranya:
1.      Adil
Dalam sifat keadilannya, beliau sangatlah adil dalam berbagai masalah.baik masalah sandang ,pangan maupun membina rakyatnya. Abu bakar tidak bersifat deskriminasi terhadap salah satu rakyatnya.
2.      Keikhlasan
Keikhlasannya yang luar biasa demi kemakmuran rakyat dan agamanya itu,sampai-sampai menjelang wafatnya, Abu Bakar memerintahkan keluarganya untuk menjual sebidang tanah miliknya dan hasilnya dikembalikan ke masyarakat sebesar jumlah uang yang telah ia ambil dari rakyatnya itu sebagai honorarium, dan selebihnya agar diberikan kepada Baitulmal wat Tamwil, lembaga keuangan negaraTeguh pendiriannya
3.      Tegas
Ketegasan beliau sangatlah bagus sekali. Beliau jika mengambil keputusan sangatlah tepat sekali. Ketegasan beliau juga terlihat ketika membasmi atau menghilangan pemberontak-pemberontak islam dan mengaku sebagai nabi. Disinilah beliau menegaskan dengan cara perang.
Masih banyak sifat – sifat Abu Bakar yang harus kita ambil hikmahnya. Dari kisah ninilah marilah kita semua sadar dengan betapa pentingnya sifat – sifat sabar,ikhlas dan lain sebagainya,karena dengan sifat inilah kita bisa mengembangkan atau memajukkan agama islam di dunia ini.
           
Sekarang, bagaimana dengan kita? Apakah kita juga harus mencontoh apa adanya sikap dan kepribadian Abu Bakar tersebut. Tentu tidak demikian, karena situasi dan kondisi sejarah sangatlah jauh berbeda dengan zaman khalifah Abu Bakar. Namun demikian, paling tidak kita harus mencontoh kesederhanaannya sebagai seorang pemimpin, tak sewenang-wenang, jauh dari gaya hidup mewah, tiada angkuh dan tidak sombong.           
F. kesimpulan
a.       Seorang pemimpin haruslah punya kemampuan dan keberanian untuk menentukan, meneruskan serta melakukan sesuatu berdasarkan pertimbangan dan perhitungannya sendiri. Seorang muslim yang smart atau pandai harus memiliki sikap tegas dalam menghadapi setiap masalah. Dan jangan terpengaruh dengan orang lain atau berada dalam tekanan pihak lain. Setiap keputusan haruslah sebuah keputusan yang sudah melewati sebuah persetujuan bersama, dan keluar dari hati yang bersih.
b.      Pemimpin merupakan anggota dari suatu perkumpulan yang diberi kedudukan atau wewenang tertentu dan diharapkan dapat bertindak sebagaimana semestinya yang telah diamanahkan.
c.       Pemimpin merupakan suatu organ tubuh yang diibaratkan sebagai otak. Jika otak ini berprilaku baik(akhlakul kharimah) maka warga atau organisasi yang dipimpinnya akan berjalan dengan baik. Lebih-lebih dalam kepemimpinan itu,seorang pemimpin menggunakan as-sunnah dan al-qur’an sebagai lanadasan atau pedoman untuk menegakkan hukum yang ada di negaranya atau di suatu kepemimpinannya.
d.      Hubungannya konsep kepemimpinsn dalam islam ini tak bisa lepas dari zaman kepemimpinan pada masa rasulullah SAW atau zaman klassik terdahulu yaitu khulafaurriosidin. Krena pada masa itu kepemimpinannya dapat dijadikan sebagai teladan kepemimpinan di era modern saat ini
e.       Syarat – syarat menjuadi seorang pemimpin
·         Berpegang teguh kepada syariat agama islam(Al-Qur’an dan Hadist)
·         Mempunyai jiwa kepemimpinan
·         Bertanggung jawab
·         Menyampaikan amanah dan menjaganya
·         Sabar
·         Mementingkan urusan agama dari pada politik
·         Bersikap adil
f.       Dalam konsep islam pemilihan pemimpin melalui suatu forum atau secara musyawarah. Pemimpin yang sudah terpilih harus ditaati oleh warganya atau rakyatnya selama tidak menyeleweng dengan ajaran islam.

1 komentar:

Bandar Bola Dengan Pasaran Terbaik Indonesia Hadir Dalam Android, Iphone, dan Laptop
Tersedia Pasaran Sbobet - Maxbet - 368Bet
Bonus Deposit Pertama 10% / Cashback 5% - 10%
Yuk Gabung Bersama Bolavita Di Website www. bolavita .fun
Untuk Info, Bisa Hubungi Customer Service Kami ( SIAP MELAYANI 24 JAM ) :
BBM: BOLAVITA
WA: +628122222995

https://bolavitasport.news/2019/02/18/prediksi-bola-chelsea-vs-manchester-united-19-februari-2019/

https://www.judisabungayam.co/jadwal-pertandingan-sv388-kungfuchicken-online-19-februari-2019

 

Posting Komentar